Rabu, 04 November 2020

KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA DI AWAL REFORMASI

   






  Reformasi di Indonesia berawal dari tahun 1998 dan  Reformasi ini dipelopori oleh para Mahasiswa yang menganggap tidak adanya demokrasi dan terjadinya banyak kerugian bagi masyarakat Indonesia. Gerakan reformasi yang dilakukan para mahasiswa membawa hasil awal dengan turunnya bapak Soeharto dari kursi kepresidenan dan digantikan dengan B.J Habibie.

A. PENGERTIAN REFORMASI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Reformasi berarti perubahan secara drastis untuk perbaikan (bidang sosial, politik, atau agama) dalam suatu masyarakat atau negara. Jadi dapat diartikan secara luas bahwa Reformasi adalah suatu perubahan tatanan kehidupan lama dengan tatanan kehidupan yang baru yang bertujuan ke arah perbaikan kehidupan di masa depan.

B. LATAR BELAKANG TERJADINYA REFORMASI

Beberapa hal yang menyebabkan munculnya reformasi :

Ketidakstabilan di bidang politik, ekonomi dan hukum

Ketidakkonsistenan dalam pemerintahan Orde Baru dengan tekad awalnya, yaitu melaksanakan pancasila dan UUD 1945

Adanya keinginan dari pemerintahan Orde Baru untuk mempertahankan kekuasaannya

Adanya penyelewengan dari nilai Pancasila dan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam UUD              1945


C. TUJUAN REFORMASI

Gerakan  reformasi ini  bertujuan untuk memperbaharui tatanan kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara agar kesejahteraan rakyat tercapai. 


D. AGENDA REFORMASI

Beberapa agenda reformasi yang disuarakan para mahasiswa antara lain sebagai berikut:

1. Adili Soeharto dan kroni-kroninya. 

2. Amandemen UUD 1945. 

3. Penghapusan Dwi fungsi ABRI. 

4. Otonomi daerah yang seluas-luasnya. 

5. Supremasi hukum. 

6. Pemerintahan yang bersih dari KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme).


E. KEHIDUPAN POLITIK DAN EKONOMI PASCA REFORMASI 21 MEI 1998

Diawali dengan mengangkat BJ. Habibie menjadi Presiden RI, dan presiden BJ. Habibie mulai melaksanakan kebijakan – kebijakan politik dalam masa pemerintahannya seperti mengamandemen UUD 1945 tentang masa periode menjabat Presiden yang hanya boleh dua periode , membebaskan tawanan politik  dan mengadakan pemilu 1999 sedangkan kebijakan dalam bidang ekonomi melikuidasi bank bermasalah. Setelah Pemilu 1999 menghasilkan keputusan baru yaitu pengangkatan Abdurrahman wahid sebagai Presiden. Dan terus berganti presiden ke Megawati Soekarno putri dan berganti ke Susilo Bambang Yudhoyono dan setelah dua periode menjabat sebagai presiden, digantikan berdasarkan hasil pemilu 2014 memenangkan Joko Widodo dan hingga sekarang masih menjabat sebagai presiden RI karena memenangkan kembali dalam  pemilu 2019.



Senin, 02 November 2020

CORAK KEHIDUPAN MASYARAKAT PRA AKSARA

 BY. HARNAC



            Kehidupan manusia purba pada masa praaksara selalu mengalami perubahan dan perkembangan.     Perubahan dan perkembangan tersebut dapat dilihat dari Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara.

Tiga  corak kehidupan masyarakat praaksara meliputi masa berburu dan meramu (food gathering), masa bercocok tanam (food producing), dan masa perundagian. Masing-masing masa dalam corak kehidupan masyarkat praaksara tersebut memiliki beberapa ciri khasnya masing-masing


1. Masa Berburu dan Meramu (Food Gathering)

Corak kehidupan masyarakat praaksara diawali dengan masa berburu dan meramu (food gathering). Manusia kala itu bertahan hidup dengan mengandalkan ketersediaan makanan dari alam seutuhnya. Oleh karena itu, mereka hidup berpindah pindah (nomaden). Jenis manusia purba yang mengalami kehidupan corak ini adalah meganthropus dan Pithecantropus


Pola kehidupan nomaden manusia purba dilakukan karena alasan berkurangnya binatang buruan dan umbi-umbian di daerah yang ditinggali, musim kemarau membuat binatang buruan berpindah tempat, serta karena mereka ingin menemukan daerah yang bisa mencukupi kebutuhan hidupnya kembali.


Manusia pada masa berburu dan meramu hidup mengembara dengan menjadikan goa goa sebagai hunian keluarganya. Sebagian lain ada pula yang tinggal di daerah pantai. Hal ini didasari oleh penemuan beberapa artefak seperti kapak genggam, kapak perimbas, kapak penetak, pahat genggam, alat serpih, dan alat-alat dari tulang lainnya pada daerah-daerah tersebut. Kendati demikian alat-alat tersebut terbilang masih sangat sederhana dan kasar.


2. Masa Bercocok Tanam (Food Producing)

manusia purba mulai hidup menetap dan menanam tanaman untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri. Bila tanah yang ditanami sudah tidak subur lagi, barulah mereka berpindah untuk mencari lahan baru untuk ditanami. Dan manusia purba sudah melakukan pertanian berbentuk perladangan secara berpindah-pindah yang diawali dengan kegiatan membakar hutan, dibersihkan dan ditebarkan benih – benih tanaman


Karena kelompok yang mulai besar dan pola kehidupan nomaden mulai ditinggalkan, maka kehidupan perkampungan mulai dikenal corak kehidupan masyarakat praaksara pada masa ini. Adanya aturan, sikap gotong royong, kebersamaan, dan pemimpin diperkirakan mulai ada dan semakin membuat kehidupan mereka lebih tertata.


Pada masa bercocok tanam, manusia purba sudah mengenal beberapa alat dengan teknologi sederhana seperti mata panah, gerabah, beliung persegi, kapak lonjong, perhiasan, serta bangunan megalitikum keagamaan seperti menhir, dolmen, punden berundak, sarkofagus, kubur batu, waruga, arca.



3. Masa Perundagian

Masa perundagian atau masa pertukangan adalah masa dimana corak kehidupan masyarakat praaksara ditandai dengan adanya teknologi pembuatan berbagai perkakas untuk menunjang kehidupan. Masa perundagian dilatarbelakangi oleh jumlah penduduk yang semakin bertambah, pengalaman dari kegiatan pertanian, serta perkembangan kemampuan akal. Dan kehidupan pun sudah menetap.


Pada masa ini, manusia purba mulai mengenal dan dapat memperkirakan gejala alam, sistem sosial yang tertata,dan mengetahui cara melebur bijih logam. Oleh karena itu, pada masa ini kita dapat menemukan berbagai peninggalan perkakas yang terbuat dari besi, perunggu, dan logam jenis lainnya. Dan masa perundagian ini dibagi atas tiga bagian yaitu zaman Tembaga, zaman Perunggu dan zaman Besi

Kehidupan manusia purba memiliki beberapa pola kehidupan, seperti :

1. Pola kehidupan Nomaden

Ciri – cirinya terdiri dari :

Selalu berpindah

Tergantung pada alam

Belum mengolah bahan makanan

Hidup dari hasil mengumpulkan makanan dan berburu

Belum memiliki tempat tinggal

Peralatan hidup masih sederhana

2. Pola kehidupan Semi Nomaden

Ciri – cirinya terdiri dari :

Masih berpindah-pindah

Masih bergantung pada alam

Sudah mulai mengenal cara mengolah makanan

Peralatan hidup sudah lebih baik

Memiliki tempat tinggal sementara

3. Pola kehidupan Menetap

Ciri – cirinya terdiri dari :

Telah hidup menetap dengan memiliki tempat tinggal

Telah dapat memelihara ternak

Mengenal sistem astronomi untuk kepentingan bercocok tanam

Sudah mengenal kepercayaan ( animisme, dinamisme dan totemisme )


PENTINGNYA SUMBER SEJARAH BAGI PENELITIAN SEJARAH

 BY. HARNAC contoh sumber sejarah  berupa benda bangunan masjid( gapura menara masjid kudus)           Dalam penelitian dan penulisan sejara...