SEJARAH SEBAGAI PERISTIWA, ILMU, KISAH, DAN SENI
BY. HARNACFH
A. SEJARAH SEBAGAI PERISTIWA
Sejarah sebagai perisitiwa yaitu suatu kejadian pada masa lampau yang benar benar terjadi dan berdasarkan fakta dan bukti yang jelas. Sejarah sebagaimana terjadi nya itulah yang dinamakan sejarah sebagai peristiwa.
Sejarah sebagai peristiwa memiliki Sifat / Karakteristik, yaitu:
1. Objektif, yaitu sejarah berdasarkan hasil kumulatif / gabungan dari beberapa pendapat para sejarawan yang bersifat fakta dan berdasarkan bukti yang jelas.
2. Empiris, yaitu berdasarkan data yang sebenarnya
B. SEJARAH SEBAGAI ILMU
Sejarah sebagai ilmu yaitu sejarah yang disusun secara sistematis dengan metode secara ilmiah dan bersifat pengetahuan yang penting serta bermanfaat bagi semua orang.
Sejarah sebagai ilmu memiliki Sifat / Karakteristik:
1.Empiris, yaitu dengan fakta dan bukti yang jelas dan kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan
2. Objektifitas, yaitu manusia yang berperan dan terlibat dalam sejarah
3. Teoritis, yaitu pendapat para sejarawan untuk menjelaskan suatu kejadian
4. Generalisasi, yaitu para sejarawan menyimpulkan suatu kejadian berdasarkan pemikiran yang rasional
5. Metode, yaitu cara yang disusun sistematis untuk mempermudah suatu masalah
C. SEJARAH SEBAGAI KISAH
Sejarah sebagai kisah adalah sejarah yang direkonstruksi atau diceritakan kembali berdasarkan penafsiran atau ingatan seseorang. Sejarah sebagai kisah juga merupakan pendapat masing-masing para sejarawan yang masih utuh dan belum disimpulkan menjadi satu.
Semua hasil karya cipta manusia merupakan suatu bukti dari kisah manusia yang hidup dan dinamis. Membicarakan sejarah sebagai kisah tidak lepas dari peristiwa-peristiwa sejarah yang terjadi pada masa lampau.
Sejarah sebagai kisah juga memiliki Sifat / Karakteristik, antara lain:
1. Subjektif, yaitu berdasarkan ingatan masa lalu seseorang / pendapat masing-masing seseorang.
2. Sarana untuk mengungkapkan kembali sejarah
D. SEJARAH SEBAGAI SENI
Sejarah sebagai seni yaitu sejarah dengan menambahkan unsur seni dan imajinasi untuk memperindah tulisan dan membuat para pembaca sejarah menjadi tertarik dengan isi sejarah tersebut.
Tokoh penganjur sejarah sebagai seni adalah George Macauly Travelyan. Ia menyatakan bahwa menulis sebuah kisah peristiwa sejarah tidaklah mudah, karena memerlukan imajinasi dan seni.
Sejarah Sebagai Seni memiliki Sifat / Karakteristik:
1. Intuisi, yaitu mengetahui secara langsung kejadian sejarah
2. Imanjinasi, yaitu sejarawan harus bisa menggambarkan / membayangkan peristiwa sejarah yang terjadi
3. Emosi, yaitu luapan perasaan sejarawan untuk menghadirkan peristiwa sejarah yang seolah-olah dapat dirasakan dan terjadi
4. Gaya bahasa, yaitu bahasa kiasan yang dipakai sejarawan untuk memperindah tulisan sejarah