Sabtu, 24 September 2022

PENTINGNYA SUMBER SEJARAH BAGI PENELITIAN SEJARAH

 BY. HARNAC

contoh sumber sejarah  berupa benda bangunan masjid( gapura menara masjid kudus)


        Dalam penelitian dan penulisan sejarah, peran atau keberadaan sumber sejarah menjadi sesuatu yang sangat penting, karena dengan adanya sumber sejarah suatu peristiwa sejarah yang terjadi pada masa lampau  dapat diungkap kembali oleh para ahli sejarah berdasarkan sumber – sumber sejarah yang ditemukan. Kemudian setelah selesai tahap penelitian lalu para ahli sejarawan menuangkannya kedalam tulisan sejarah.

A. PENGERTIAN SUMBER SEJARAH

Pengertian sumber Sejarah menurut beberapa ahli Sejarah :

1. Moh. Ali

Sumber sejarah adalah segala sesuatu yang berwujud dan tidak berwujud serta berguna bagi penelitian sejarah Indonesia sejak zaman Purba sampai sekarang

2. Muh. Yamin

Sumber sejarah adalah kumpulan benda kebudayaan untuk membuktikan sejarah

3. Zidi Gozalba

      Sumber sejarah adalah warisan yang berbentuk lisan, tertulis, dan visual.

Jadi dapat disimpulkan bahwa sumber sejarah adalah segala warisan kebudayaan yang berbentuk lisan, tertulis, visual serta dapat digunakan untuk mencari kebenaran, baik yang terdapat di Indonesia maupun diluar wilayah Indonesia sejak zaman pra aksara hingga sekarang.

B. JENIS – JENIS SUMBER SEJARAH

Jenis – jenis sumber sejarah dapat dilihat dari katogori :

a. Sumber sejarah berdasarkan bentuknya.

        Dibagi atas tiga bentuk yaitu sebagai berikut:

Sumber yang berupa benda ( Artefak ), misalnya fosil,bangunan candi, masjid, bekas tempat tinggal

Sumber lisan, sumber yang diturunkan dari satu generasi kepada generasi yang lain dan sumber lisan ini terbagi atas tiga kategori yaitu:

1. Sumber lisan sezaman ( sejarah  lisan ) yaitu keterangan lisan dari saksi mata atau orang yang sezaman dengan peristiwa sejarah

2. Sumber lisan tidak sezaman ( tradisi lisan ) berbentuk ucapan- ucapan lisan yang disampaikan turun-temurun contohnya adalah dongeng, cerita rakyat, peribahasa dan nyanyian

3. Sumber tertulis adalah sumber yang berupa surat-surat, notulen rapat, kontrak kerja, piagam, arsip dan dokumen tertulis lainnya.


b. Sumber Sejarah berdasarkan sifatnya

Dibagi atas tiga kategori yaitu :

Sumber Primer

Adalah sumber pertama yaitu berupa kesaksian langsung dari pelaku sejarah, dokumen-dokumen, naskah, perjanjian, arsip dan benda atau bangunan sejarah ata benda – benda arkeologi.

Sumber Sekunder

Adalah sumber kedua yaitu berupa kesaksian dari sesorang yang tidak menyaksikan peristiwa tersebut namun dia menafsirkan suatu peristiwa sejarah atau menganalisis suatu topik sejarah

Sumber Tersier

Adalah merupakan kumpulan dan kompilasi sumber primer dan sumber sekunder. Yang terdiri dari bibliografi, katalog perpustakaan, direktori dan daftar bacaan.


Dari keterangan diatas nampak jelas bahwa sumber sejarah sangat penting bagi penelitian sejarah karena digunakan dalam mengungkapkan suatu peristiwa sejarah berdasarkan sumber sejarah yang ditemukan. Dan semua sumber sejarah yang baik digunakan dalam penelitian sejarah adalah sumber sejarah primer karena bersumber langsung dari saksi sejarah. Namun semua sumber sejarah harus tetep perlu di teliti, dikaji, dianalisis dan ditafsirkan agar memperlancar penelitian serta penulisan sejarah.


Kamis, 14 Januari 2021

PERAN INDONESIA DALAM MENCIPTAKAN PERDAMAIAN DUNIA MELALUI KAA

BY. HARNAC    


   

  KAA adalah Konferensi Asia Afrika yang dilaksanakan di Bandung  berlangsung pada tanggal 18–24 April 1955 dan dihadiri oleh 29 negara dengan 5 negara sebagai sponsor KAA. 

Bagi Indonesia KAA merupakan sarana untuk menciptakan perdamaian dunia. Penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) ini diawali dari ide Soekarno yang kemudian disampaikan oleh Ali Sastroamidjojo pada Konferensi Colombo. Idenya datang karena setelah Perang Dunia II, banyak negara yang masih bersitegang karena adanya Blok Barat dan Blok Timur. Di Konferensi Colombo (Srilanka), pemikiran membuat KAA menjadi bahan pembicaraan utama.

Konferensi Colombo( konferensi Pancanegara I ) tersebut diadakan  tanggal 28 April - 2 Mei 1954, dianggap sebagai cikal bakal diadakannya KAA. Negara yang hadir beserta perwakilannya dalam Konferensi Colombo, yaitu :

Indonesia yang diwakili oleh Perdana Menteri Ali Satroamidjoyo

India yang diwakili oleh perdana Menteri Shri Pandit Jawarhalal Nehru

Pakistan yang diwakili oleh Perdana Menteri Mohammad Ali Jinnah

Burma (sekarang Myanmar) yang diwakili oleh Perdana Mneteri Unu

Sri Langka yang diwakili oleh Perdana Menteri Sir John Kotelawat

Tindak lanjut dari pembicaraan tersebut adalah dengan diadakannya Konferensi Bogor ( konferensi Pancanegara II ) tanggal 28 – 31 Desember 1954. Konferensi ini yang menghasilkan beberapa keputusan, yaitu:

1. mengadakan KAA di Bandung pada bulan April 1955.

2. Menetapkan kelima negara peserta Konferensi Bogor sebagai negara-negara sponsor.

3. Menetapkan 25 negara-negara Asia Afrika yang akan diundang.

Pada tanggal 3 Januari 1955 di Bandung, dibentuklah sebuah panitia yang diketuai oleh Sanusi Hardjadinata, seorang gubernur Jawa Barat. Dari 25 negara yang diundang, Federasi Afrika Tengah menolak untuk hadir karena masih diserang oleh penjajah.

Agenda dalam Konferensi Asia Afrika  dibandung tanggal 18-24 April 1955 antara lain membicarakan kerjasama ekonomi, budaya, hak asasi manusia dan hak menentukan nasib sendiri, masalah bangsa-bangsa yang belum merdeka, perdamaian dunia dan kerjasama internasional, dan deklarasi tentang memajukan perdamaian dunia dan akhirnya terciptalah dasasila bandung.

Isi Dasasila Bandung, secara singkat, yaitu ;

1. Menghormati Hak-Hak Dasar Manusia

Hak-hak dasar manusia dalam hal ini adalah hak asasi manusia, khususnya adalah hak untuk merdeka dan bebas menentukan nasibnya sendiri.

2. Menghormati Kedaulatan Negara Lain

Menghormati kedaulatan negara lain menjadi bagian dari menghormati hak-hak dasar manusia. Khususnya menghormati negara tetangga atau yang berdekatan dan berbatasan dengan negaranya.

3. Mengakui Persamaan Ras

Negara-negara Asia Afrika terdiri dari berbagai ras.  terlihat dari ciri fisik yang berbeda-beda, meskipun satu sama lain hampir sama.  Dengan menghormati persamaan ras, berarti dalam kehidupan sehari tidak membedakan warna kulit.  Semua manusia sama haknya.

4. Tidak Melakukan Intervensi Kepada Negara lain

Melakukan intervensi kepada negara lain, sekecil apapun akan menajdikan suatu negara tidak dihormati kedaulatannya.  Karena negara yang berdaulat seharusnya bebas menentukan nasib bangsa dan negaranya sendiri tanpa intervensi negara lain tanpa diminta.

5. Menghormati Hak Tiap-Tiap negara Untuk Mempertahankan Diri

6. Tidak Menggunakan Pertahanan Kolektif dengan Negara Besar untuk menekan Negara Lain

Ini dituliskan  karena masa itu, Blok Barat dan Blok Timur saling berebut pengaruh di negara-negara Asia dan Afrika.  Salah satu caranya adalah mereka membangun pangkalan militer di negara-negara berkembang.

7. Tidak Melakukan Tindakan atau Ancaman Agresi

Melakukan tindakan atau ancaman kepada negara lain otomatis melanggar dasasila yang sudah disebutkan sebelumnya.

8. Menyelesaikan Semua Masalah Dunia dengan Perundingan atau Penyelesaian Secara Hukum yang Berlaku Internasional

Berarti tidak ada masalah yang diselesaikan dengan kekerasan atau dengan menyerang negara lain.

9. Memajukan Kerjasama di Segala Bidang untuk Kepentingan Bersama

10. Negara Asia Afrika Menghormati Hukum-Hukum dan Kewajiban-Kewajiban Internasional


Dari penjelasan diatas disimpulkan bahwa Peran Indonesia dalam Konferensi Asia Afrika sebagai bentuk wujud menciptakan perdamaian dunia adalah:

1. sebagai negara pemrakarsa konferensi, 

2. sebagai tuan rumah Konferensi Panca Negara di Bogor 28-29 Desember 1954

3. sebagai pertemuan pendahuluan KAA, dan 

4. sebagai tempat penyelenggaraan KAA 1955


Rabu, 04 November 2020

KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA DI AWAL REFORMASI

   






  Reformasi di Indonesia berawal dari tahun 1998 dan  Reformasi ini dipelopori oleh para Mahasiswa yang menganggap tidak adanya demokrasi dan terjadinya banyak kerugian bagi masyarakat Indonesia. Gerakan reformasi yang dilakukan para mahasiswa membawa hasil awal dengan turunnya bapak Soeharto dari kursi kepresidenan dan digantikan dengan B.J Habibie.

A. PENGERTIAN REFORMASI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Reformasi berarti perubahan secara drastis untuk perbaikan (bidang sosial, politik, atau agama) dalam suatu masyarakat atau negara. Jadi dapat diartikan secara luas bahwa Reformasi adalah suatu perubahan tatanan kehidupan lama dengan tatanan kehidupan yang baru yang bertujuan ke arah perbaikan kehidupan di masa depan.

B. LATAR BELAKANG TERJADINYA REFORMASI

Beberapa hal yang menyebabkan munculnya reformasi :

Ketidakstabilan di bidang politik, ekonomi dan hukum

Ketidakkonsistenan dalam pemerintahan Orde Baru dengan tekad awalnya, yaitu melaksanakan pancasila dan UUD 1945

Adanya keinginan dari pemerintahan Orde Baru untuk mempertahankan kekuasaannya

Adanya penyelewengan dari nilai Pancasila dan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam UUD              1945


C. TUJUAN REFORMASI

Gerakan  reformasi ini  bertujuan untuk memperbaharui tatanan kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara agar kesejahteraan rakyat tercapai. 


D. AGENDA REFORMASI

Beberapa agenda reformasi yang disuarakan para mahasiswa antara lain sebagai berikut:

1. Adili Soeharto dan kroni-kroninya. 

2. Amandemen UUD 1945. 

3. Penghapusan Dwi fungsi ABRI. 

4. Otonomi daerah yang seluas-luasnya. 

5. Supremasi hukum. 

6. Pemerintahan yang bersih dari KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme).


E. KEHIDUPAN POLITIK DAN EKONOMI PASCA REFORMASI 21 MEI 1998

Diawali dengan mengangkat BJ. Habibie menjadi Presiden RI, dan presiden BJ. Habibie mulai melaksanakan kebijakan – kebijakan politik dalam masa pemerintahannya seperti mengamandemen UUD 1945 tentang masa periode menjabat Presiden yang hanya boleh dua periode , membebaskan tawanan politik  dan mengadakan pemilu 1999 sedangkan kebijakan dalam bidang ekonomi melikuidasi bank bermasalah. Setelah Pemilu 1999 menghasilkan keputusan baru yaitu pengangkatan Abdurrahman wahid sebagai Presiden. Dan terus berganti presiden ke Megawati Soekarno putri dan berganti ke Susilo Bambang Yudhoyono dan setelah dua periode menjabat sebagai presiden, digantikan berdasarkan hasil pemilu 2014 memenangkan Joko Widodo dan hingga sekarang masih menjabat sebagai presiden RI karena memenangkan kembali dalam  pemilu 2019.



Senin, 02 November 2020

CORAK KEHIDUPAN MASYARAKAT PRA AKSARA

 BY. HARNAC



            Kehidupan manusia purba pada masa praaksara selalu mengalami perubahan dan perkembangan.     Perubahan dan perkembangan tersebut dapat dilihat dari Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara.

Tiga  corak kehidupan masyarakat praaksara meliputi masa berburu dan meramu (food gathering), masa bercocok tanam (food producing), dan masa perundagian. Masing-masing masa dalam corak kehidupan masyarkat praaksara tersebut memiliki beberapa ciri khasnya masing-masing


1. Masa Berburu dan Meramu (Food Gathering)

Corak kehidupan masyarakat praaksara diawali dengan masa berburu dan meramu (food gathering). Manusia kala itu bertahan hidup dengan mengandalkan ketersediaan makanan dari alam seutuhnya. Oleh karena itu, mereka hidup berpindah pindah (nomaden). Jenis manusia purba yang mengalami kehidupan corak ini adalah meganthropus dan Pithecantropus


Pola kehidupan nomaden manusia purba dilakukan karena alasan berkurangnya binatang buruan dan umbi-umbian di daerah yang ditinggali, musim kemarau membuat binatang buruan berpindah tempat, serta karena mereka ingin menemukan daerah yang bisa mencukupi kebutuhan hidupnya kembali.


Manusia pada masa berburu dan meramu hidup mengembara dengan menjadikan goa goa sebagai hunian keluarganya. Sebagian lain ada pula yang tinggal di daerah pantai. Hal ini didasari oleh penemuan beberapa artefak seperti kapak genggam, kapak perimbas, kapak penetak, pahat genggam, alat serpih, dan alat-alat dari tulang lainnya pada daerah-daerah tersebut. Kendati demikian alat-alat tersebut terbilang masih sangat sederhana dan kasar.


2. Masa Bercocok Tanam (Food Producing)

manusia purba mulai hidup menetap dan menanam tanaman untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri. Bila tanah yang ditanami sudah tidak subur lagi, barulah mereka berpindah untuk mencari lahan baru untuk ditanami. Dan manusia purba sudah melakukan pertanian berbentuk perladangan secara berpindah-pindah yang diawali dengan kegiatan membakar hutan, dibersihkan dan ditebarkan benih – benih tanaman


Karena kelompok yang mulai besar dan pola kehidupan nomaden mulai ditinggalkan, maka kehidupan perkampungan mulai dikenal corak kehidupan masyarakat praaksara pada masa ini. Adanya aturan, sikap gotong royong, kebersamaan, dan pemimpin diperkirakan mulai ada dan semakin membuat kehidupan mereka lebih tertata.


Pada masa bercocok tanam, manusia purba sudah mengenal beberapa alat dengan teknologi sederhana seperti mata panah, gerabah, beliung persegi, kapak lonjong, perhiasan, serta bangunan megalitikum keagamaan seperti menhir, dolmen, punden berundak, sarkofagus, kubur batu, waruga, arca.



3. Masa Perundagian

Masa perundagian atau masa pertukangan adalah masa dimana corak kehidupan masyarakat praaksara ditandai dengan adanya teknologi pembuatan berbagai perkakas untuk menunjang kehidupan. Masa perundagian dilatarbelakangi oleh jumlah penduduk yang semakin bertambah, pengalaman dari kegiatan pertanian, serta perkembangan kemampuan akal. Dan kehidupan pun sudah menetap.


Pada masa ini, manusia purba mulai mengenal dan dapat memperkirakan gejala alam, sistem sosial yang tertata,dan mengetahui cara melebur bijih logam. Oleh karena itu, pada masa ini kita dapat menemukan berbagai peninggalan perkakas yang terbuat dari besi, perunggu, dan logam jenis lainnya. Dan masa perundagian ini dibagi atas tiga bagian yaitu zaman Tembaga, zaman Perunggu dan zaman Besi

Kehidupan manusia purba memiliki beberapa pola kehidupan, seperti :

1. Pola kehidupan Nomaden

Ciri – cirinya terdiri dari :

Selalu berpindah

Tergantung pada alam

Belum mengolah bahan makanan

Hidup dari hasil mengumpulkan makanan dan berburu

Belum memiliki tempat tinggal

Peralatan hidup masih sederhana

2. Pola kehidupan Semi Nomaden

Ciri – cirinya terdiri dari :

Masih berpindah-pindah

Masih bergantung pada alam

Sudah mulai mengenal cara mengolah makanan

Peralatan hidup sudah lebih baik

Memiliki tempat tinggal sementara

3. Pola kehidupan Menetap

Ciri – cirinya terdiri dari :

Telah hidup menetap dengan memiliki tempat tinggal

Telah dapat memelihara ternak

Mengenal sistem astronomi untuk kepentingan bercocok tanam

Sudah mengenal kepercayaan ( animisme, dinamisme dan totemisme )


Senin, 19 Oktober 2020

ASAL USUL NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA

 BY. HARNAC


A. TEORI ASAL USUL NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA

1. TEORI BRANDES

 BRANDES berpendapat bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari pulau Formosa      (Taiwan ) dilihat dari perbandingan bahasa yang digunakan memiliki kemiripan

2. TEORI WILLIAM SMITH

 SMITH berpendapat bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari wilayah Asia, dilihat        dari  penggunaan bahasa Austronesia yang juga mendiami  wilayah Indonesia

3. TEORI VON HEINE GELDERN

 VON HEINE GELDERN berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Asia Daratan,         dilihat adanya kemiripan dari artefak alat beliung batu yang ditemukan di sungai Salween dan         Huang Ho dengan alat beliung yang ada di Indonesia.

4. TEORI JOHAN HENDRIK CASPAR KERN ( H. KERN )

 H. KERN berpendapat bangsa Indonesia berasal dari daerah Campa, kamboja, dilihat dari adanya          kemiripan bahasa yang digunakan didaerah tersebut dengan wilayah Indonesia

5. TEORI J.L. MOENS

MOENS berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol, karena terdesak oleh        bangsa yang kuat dan meyebar kearah selatan dan sampai ke Indonesia

6. TEORI MUHAMMAD YAMIN

 YAMIN berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Indonesia sendiri, dilihat dari        penemuan fosil dan artefak tertua banyak ditemukan di wilayah Indonesia.


B. PERSEBARAN NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA

               

             Proses kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia adalah sebagai berikut :

a. Kedatangan Bangsa Proto Melayu ( 2000 SM - 1500 SM )

Memasuki kepulauan Indonesia, bangsa Proto Melayu menempuh dua jalur sesuai dengan jenis kebudayaan yang dibawa yaitu:

1. Jalur pertama  dari teluk Tonkin menyebar ke Sulawesi, maluku dan papua. Dan membawa kebudayaan Neolithicum jenis alat berupa kapak Lonjong dan keturunannya langsung adalah suku Toraja

2. Jalur kedua dari Teluk Tonkin menyebar ke Sumatera,kalimantan jawa, bali dan Nusa tenggara. Dan membawa kebudayan Neolithicun jenis alat berupa Beliung Persegi dan keturunan langsung adalah suku batak , nias, dayak dan sasak.


b. Kedatangan Bangsa Deutro Melayu ( 1500 SM - 500 SM )

Kedatangan mereka mendesak penduduk keturunan proto melayu yang telah lebih dahulu menetap. Mereka datang lewat jalur dari teluk Tonkin meyebar kepulauan Indonesia kemudian menyebar ke sepanjang pesisir dan pedalaman, dan mereka mengembangkan kebudayaan Perunggu( Dongsong ) dan keturunan langsungnya adalah suku minangkabau, melayu,jawa, bali ,bugis dan suku makassar



C. JENIS – JENIS RAS MASYARAKAT INDONESIA

Berdasarkan Ras bangsa Indonesia terbagi menjadi 4 golongan:

1. RAS AUSTRO MELANESOID

Cirinya rambut keriting, bibir tebal dan kulit hitam dan terdapat pada penduduk papua

2. RAS NEGROID

Cirinya rambut keriting, perawakan kecil dan kulit hitam dan terdapat pada wilayah semenanjung malaya dan sebagian aceh dan orang mikroscopi dipulau andaman

3. RAS WEDDOID

Cirinya perawakan kecil, kulit sawo matang, rambut berombak dan terdapat pada orang sakai di siak, orang kubu di jambi

4. RAS MELAYU MONGOLOID

Cirinya rambut ikal/ lurus dan muka bulat dan terbagi dalam dua golongan yaitu proto melayu dan deutro melayu dan terdapat pada suku batak, toraja, dayak, minang, jawa,bali, madura dan banjar.

Dengan adanya migrasi dari daratan asia ke Indonesia,maka pada zaman praaksara kepulauan Indonesia sudah dihuni oleh berbagai bangsa yang terdiri dari:

1. Bangsa Melanesia( melanesia Mongoloid )

2. Bangsa Melayu Tua ( Proto Melayu )

3. Bangsa Melayu Muda ( Deutro Melayu )





Selasa, 06 Oktober 2020

PERAN DA NILAI PERJUANGAN TOKOH NASIONAL DAN DAERAH PADA MASA 1945 - 1965

BY. HARNAC FH


 

Banyak sosok tokoh pahlawan Indonesia yang berperan dan memiliki nilai – nilai perjuangan dalam mepertahankan keutuhan negara dan bangsa Indonesia pada masa 1945 – 1965 baik dari lingkup nasional maupun daerah dan berikut dibawah ini ada beberapa sebagai perwakilan dalam topik pembahasan. 

Jenderal TNI Gatot Soebroto



Jenderal TNI (Purn.) Gatot Soebroto lahir di Sumpiuh, Banyumas, Jawa Tengah, 10 Oktober 1907. Jenderal Gatot Subroto dikenal sebagai tentara yang aktif di tiga zaman. Dia pernah menjadi Tentara Hindia Belanda (KNIL), masa pendudukan Jepang, dan masa kemerdekaan beliau menumpas PKI madiun 1948, DI/TII, dan PRRI Permesta. 

Selama hidupnya sosok Gatot Soebroto merupakan sosok yang dianggap gila karena ucapannya yang terkadang kasar namun karena sikapnya tersebut ia sangat dekat dengan para bawahannya di militer. Dan dilihat dari perannya dalam mengatasi pemberontakan – pemberontakan gatot Soebroto sudah pasti memiliki nilai perjuangan yang tinggi seperti nilai persatuan dan kesatuan, nilai cinta tanah air dan rela berkorban.

Pada tanggal 11 Juni 1962 Gatot Soebroto wafat pada usia 54 tahun akibat serangan jantung. Pangkat terakhir yang disandangnya adalah Letnan Jenderal. Atas jasa-jasa dan perjuangannya, ia dianugerahi gelar Tokoh Nasional/Pahlawan Kemerdekaan Nasional. Gatot Soebroto adalah tentara asli indonesia. darma baktinya kepada nusa dan bangsa ia tunjukkan dengan prestasi yang luar biasa.

Laksamana Madya TNI Yos Sudarso



Laksamana Madya TNI Yos Sudarso lahir di Salatiga, Jawa Tengah, pada 24 November 1925. Laksamana Madya TNI Yos Sudarso bertugas di angkatan laut pada dua zaman. Ia bertugas sejak masa Pendudukan Jepang dan masa kemerdekaan.

Laksamana Madya TNI Yos Sudarso wafat dalam pertempuran di Laut Aru tanggal 15 Januari 1962. Ia meninggal ketika melaksanakan operasi rahasia untuk menyusupkan sukarelawan ke Irian menggunakan KRI Macan Tutul.


Letkol Inf Djamin Ginting




Djamin Ginting lahir di Karo, Sumatera Utara,  12 Januari 1921. Setelah menamatkan pendidikan sekolah menengah, Djamin Ginting berpartisipasi di pendidikan militer bentukan Jepang, Heiho.

Djamin Ginting dianggap banyak berkontribusi bagi negara dalam penumpasan gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia.. Djamin berpartisipasi dalam penumpasan gerakan DI/TII di Aceh pimpinan Daud Beureuh. Bersama pasukan dari Sumatera Tengah dan Aceh, Angkatan Bersenjata Republik Indonesia berhasil membasmi gerakan ekstremis tersebut. Selain menumpas DI/TII, Djamin juga dikenal sebagai pejuang Tanah Karo, Sumut. Djamin pernah menjabat Kepala Staf Komando Daerah Militer II/Bukit Barisan, satuan yang dia pelopori. Kodam II/Bukit Barisan--sekarang menjadi Kodam I/Bukit Barisan--merupakan komando kewilayahan pertahanan yang meliputi Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau.

Djamin juga banyak terlibat di perang-perang besar yang pernah terjadi di Indonesia, seperti Medan Area. Di pertempuran Medan Area, Jamin Ginting bertujuan mempertahankan kemerdekaan Indonesia melawan pasukan sekutu dan Belanda yang mencoba mengambil alih Indonesia setelah Jepang menyerah pada 1945.

Dan Jamin Ginting juga berperan Dalam rangka menghadapi gerakan pemberontakan Nainggolan di Medan (Sumatra Utara) yang berkaitan dengan pemberontakan PRRI,maka Panglima TT I, Letkol Inf Djamin Ginting melancarkan Operasi Bukit Barisan. Operasi ini dilancarkan pada tanggal 7 April 1958. Dengan dilancarkannya operasi Bukit Barisan II ini, maka pasukan Nainggolan  terdesak dan mundur ke daerah Tapanuli.

Jamin Ginting sebagai seorang tentara profesioanal memegang teguh asas seorang prajurit untuk membela negara Indonesia. Dipenghujung masa baktinya, Djamin Ginting mewakili Indonesia sebagai seorang Duta Besar untuk Kanada. Di Kanada ini pulalah Djamin Ginting, mengakhiri hayatnya.

SEJARAH SEBAGAI PERISTIWA, ILMU, KISAH DAN SENI

                     SEJARAH SEBAGAI PERISTIWA, ILMU, KISAH, DAN SENI


BY. HARNACFH


 

A. SEJARAH SEBAGAI PERISTIWA

Sejarah sebagai perisitiwa yaitu suatu kejadian pada masa lampau yang benar benar terjadi dan berdasarkan fakta dan bukti yang jelas. Sejarah sebagaimana terjadi nya itulah yang dinamakan sejarah sebagai peristiwa. 

Sejarah sebagai peristiwa memiliki Sifat / Karakteristik, yaitu:


1. Objektif, yaitu sejarah berdasarkan hasil kumulatif / gabungan dari beberapa pendapat para sejarawan yang bersifat fakta dan berdasarkan bukti yang jelas.


2. Empiris, yaitu berdasarkan data yang sebenarnya


B. SEJARAH SEBAGAI ILMU


Sejarah sebagai ilmu yaitu sejarah yang disusun secara sistematis dengan metode secara ilmiah dan bersifat pengetahuan yang penting serta bermanfaat bagi semua orang.

 Sejarah sebagai ilmu memiliki Sifat / Karakteristik:


1.Empiris, yaitu dengan fakta dan bukti yang    jelas dan kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan


2. Objektifitas, yaitu manusia yang berperan dan terlibat dalam sejarah


3. Teoritis, yaitu pendapat para sejarawan untuk menjelaskan suatu kejadian


4. Generalisasi, yaitu para sejarawan menyimpulkan suatu kejadian berdasarkan pemikiran yang rasional 


5. Metode, yaitu cara yang disusun sistematis untuk mempermudah suatu masalah

C. SEJARAH SEBAGAI KISAH

Sejarah sebagai kisah adalah sejarah yang direkonstruksi atau diceritakan kembali berdasarkan penafsiran atau ingatan seseorang. Sejarah sebagai kisah juga merupakan pendapat masing-masing para sejarawan yang masih utuh dan belum disimpulkan menjadi satu.

Semua hasil karya cipta manusia merupakan suatu bukti dari kisah manusia yang hidup dan dinamis. Membicarakan sejarah sebagai kisah tidak lepas dari peristiwa-peristiwa sejarah yang terjadi pada masa lampau.


 Sejarah sebagai kisah juga memiliki Sifat / Karakteristik, antara lain:


1. Subjektif, yaitu berdasarkan ingatan masa lalu seseorang / pendapat masing-masing seseorang.


2. Sarana untuk mengungkapkan kembali sejarah


D. SEJARAH SEBAGAI SENI

Sejarah sebagai seni yaitu sejarah dengan menambahkan unsur seni dan imajinasi untuk memperindah tulisan dan membuat para pembaca sejarah menjadi tertarik dengan isi sejarah tersebut. 

Tokoh penganjur sejarah sebagai seni adalah  George Macauly Travelyan. Ia menyatakan bahwa menulis sebuah kisah peristiwa sejarah tidaklah mudah, karena memerlukan imajinasi dan seni.

 Sejarah Sebagai Seni memiliki Sifat / Karakteristik:


1. Intuisi, yaitu mengetahui secara langsung kejadian sejarah


2. Imanjinasi, yaitu sejarawan harus bisa menggambarkan / membayangkan peristiwa sejarah yang terjadi


3. Emosi, yaitu luapan perasaan sejarawan untuk menghadirkan peristiwa sejarah yang seolah-olah dapat dirasakan dan terjadi


4. Gaya bahasa, yaitu bahasa kiasan yang dipakai sejarawan untuk memperindah tulisan sejarah


Jumat, 25 September 2020

CONTOH SEJARAH SEBAGAI ILMU, PERISTIWA, KISAH DAN SENI

             CONTOH  SEJARAH SEBAGAI ILMU, PERISTIWA, KISAH DAN SENI

BY. HARNAC FH


A.CONTOH SEJARAH SEBAGAI ILMU

ciri-ciri sejarah sebagai ilmu terdiri dari empiris/nyata, objektif, generalisasi, metode ilmiah dan sistematis. Jadi dari ciri-ciri tersebut bisa kita lihat beberapa contoh sejarah sebagai ilmu tersebut seperti dibawah ini:

1. Teori Masuknya Hindu Budha ke Indonesia

Contoh sejarah sebagai ilmu yang pertama yaitu mengenai teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu Budha ke Indonesia. Berdasarkan referensi yang ada, banyak sekali teori yang membahas mengenai masuknya hindu Budha ke Indonesia termasuk teori 4 teori yang cukup terkenal yakni brahmana, kesatria, waisya dan sudra.

Masing-masing teori memiliki bukti dan dikaji secara ilmiah dan sistematis, oleh karena itu termasuk ke dalam contoh sejarah sebagai ilmu. 

2. Teori Masuknya Islam ke Indonesia

Seperti pada contoh yang pertama, terdapat beberapa pendapat mengenai masuknya agama dan kebudayaan Islam di Indonesia. Contohnya, teori gujarat. Teori tersebut menjelaskan bahwa agama Islam yang ada di Indonesia merupakan berasal dari Gujarat.


Teori lain juga memiliki pendapat yang berbeda-beda, masing-masing memiliki bukti yang kuat mengenai teori yang dianut. Oleh karena itu, teori sejarah masuknya Islam di Indonesia termasuk contoh sejarah sebagai ilmu.


3. Teori Nusantara (asal usul nenek moyang bangsa Indonesia)

Teori ini menjelaskan bahwa asal usul nenek moyang bangsa Indonesia merupakan berasal dari Nusantara atau bisa disebut tidak berasal dari luar nusantara. Teori ini dibuktikan dengan beberapa bukti yang kuat yakni mengenai kondisi geografis, persebaran manusia dan migrasi bahasa. Oleh sebab itu, teori nusantara yang mengkaji sejarah asal usul nenek moyang bangsa Indonesia termasuk contoh sejarah sebagai limu.

4. Teori Yunan (asal usul nenek moyang Indonesia)

Contoh sejarah sebagai ilmu yang ke empat adalah teori yunan yang sama halnya dengan teori nusantara, teori ini menjelaskan mengenai asal usul nenek moyang bangsa Indonesia. Teori ini berpendapat bahwa asal usul nenek moyang bangsa Indonesia adalah berasal dari Cina Selatan, lebih tepatnya Yunan. Beberapa bukti kuat yang berhasil ditemukan membuat teori ini termasuk kedalam contoh sejarah sebagai ilmu.

B.CONTOH SEJARAH SEBAGAI PERISTIWA

Sejarah sebagai peristiwa memiliki dua cir-ciri utama yang harus dimiliki, yakni objektif dan empiris. Dan Sejarah sebagai peristiwa bisa terjadi pada zaman pra aksara sampai zaman kemerdekaan Indonesia, asalkan peristiwa sejarah tersebut memiliki bukti dan fakta yang nyata. Dari ciri diatas bisa dilihat contoh sejarah sebagai peristiwa seperti :

1. Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Sejarah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia merupakan sebuah peristiwa yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia. Siapa sih yang tak pernah mendengar/membaca mengenai sejarah Proklamasi kemerdekaan Indonesia. Secara singkat, proklamasi kemerdekaan merupakan sebuah peristiwa ketika Ir Soekarno membacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, sehingga setelah pembacaan tersebut Indonesia menjadi negara yang merdeka.

Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan salah satu contoh dari sejarah sebagai peristiwa, hal ini karena ada bukti dan fakta yang nyata. Bukti dan fakta mengenai peristiwa ini yaitu berupa rekaman, kesaksian langsung dan teks proklamasi yang asli.

2. Peristiwa Pertempuran Ambarawa

Sejarah peristiwa pertempuran Ambarawa adalah pertempuran yang terjadi pada tanggal 20 Oktober 1945  antara pejuang Indonesia dengan pasukan militer Sekutu (Inggris). Peristiwa pertempuran yang terjadi di Ambarawa bertujuan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Pertempuran Ambarawa merupakan salah satu contoh sejarah sebagai peristiwa karena peristiwa ini benar-benar nyata dan dapat dibuktikan melalui fakta yang jelas. Dan sebagai peringatan pertempuran tesebut didirikan sebuah monumen. Dan tanggal terjadi peristiwa dijadikan sebagai hari infanteri

3. Sejarah Peristiwa Bandung Lautan Api

Peristiwa Bandung Lautan Api adalah peristiwa pembakaran kota Bandung yang dilakukan oleh para pejuang Indonesia pada bulan Maret 1946, pembakaran dilakukan dengan tujuan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Masyarakat dan para pejuang pada saat itu membakar kota Bandung karena pihak sekutu memerintahkan agar kota Bandung segera dikosongkan.

Untuk mencegah kota Bandung dijadikan sebagai markas pasukan sekutu, maka kota ini kemudian dibakar dan ditinggalkan. Sama seperti peristiwa sebelumnya, peristiwa Bandung Lautan Api dapat dikategorikan sebagai contoh sejarah sebagai peristiwa karena benar-benar terjadi dan memiliki bukti yang nyata.

C.CONTOH SEJARAH SEBAGAI KISAH

Sejarah sebagai kisah memiliki 2 ciri-ciri utama yaitu belum tentu empiris dan subjektif. Belum tentu empiris artinya sebuah kejadian atau peristiwa yang diceritakan bisa jadi hanya sebuah kisah yang di rekayasa dan belum pernah terjadi. Sementara subjektif artinya kejadian atau peristiwa sejarah hanya sebuah cerita yang diceritakan melalui sebuah ingatan. Berikut ini beberapa contoh sejarah sebagai kisah dilihat dari ciri – ciri nya yang masih melegenda di Indonesia tanpa bukti yang akurat.

beberapa contoh sejarah dikatakan sebagai kisah. Antara lain meliputi :

1. Kisah Nyi Roro Kidul

Kisah Nyi Roro Kidul merupakan salah satu contoh sejarah sebagai kisah. Kisah ini bercerita tentang adanya sebuah penguasa bangsa Jin yang lokasinya berada di wilayah laut selatan Pulau Jawa yaitu bernama Nyi Roro Kidul.

\Kisah mengenai penguasa laut selatan ini banyak sekali versinya, tergantung dari sudut pandang penulisnya. Konon katanya, keberadaan penguasa tersebut ada kaitannya dengan penguasa dari Kerajaan Mataram hal ini dikuatkan dengan sumber yang ada di dalam babad Jawi.

 

2. Kisah Ken Arok

Siapa yang tak pernah mendengar tentang kisah Ken Arok dan Ken Dedes? kebanyakan orang pasti pernah mendengar kisah ini. Ken Arok merupakan pendiri kerajaan Singasari, ia mendirikan kerajaan ini dengan melakukan pembunuhan terhadap Tunggul Ametung dengan keris yang sangat melegenda, yaitu "Keris Mpu Gandring".

Setelah ia membunuh  Tunggul Ametung, ia kemudian menikahi istrinya tersebut yang bernama Ken Dedes. Kisah Ken Arok termasuk dalam contoh sejarah sebagai kisah.

 

3. Kisah Ratu Sima


Contoh sejarah kisah yang terakhir yaitu sejarah kisah tentang kekuasaan yang jujur dan bijaksana dari ratu sima (raja kerajaan kalingga). Ia merupakan ratu yang sangat tegas dalam menjalankan hukum di kerajaan tersebut. Hukum yang tegas dilakukan agar segala macam kejahatan dapat di musnahkan, hal ini untuk membuat masyarakat yang jujur. Konon ceritanya, suatu ketika ada raja dari luar/asing mengetahui peraturan yang ditetapkan oleh Ratu Sima, ia kemudian mengetes kebijaksanaan dan hukum yang berlaku di kerajaan tersebut.

Raja dari luar tersebut meletakkan sebuah kantung berisi emas di dekat pusat kerajaan kalingga, ia sengaja meletakannya untuk mengetahui kebenaran tentang kejujuran rakyat kalingga. Setelah 3 tahun kantung tersebut ternyata masih utuh dan tidak ada yang berani memegangnya. Namun kemudian suatu hari seorang pangeran yang merupakan anak dari Ratu Sima tanpa sengaja menyentuh kantung tersebut dengan kakinya.

Ratu Sima kemudian menjatuhi putranya dengan hukuman mati. Tetapi setelah mendapat masukan dari para petinggi kerajaan, hukuman kepada pangeran tersebut diringankan dengan hanya memotong kaki pangeran yang menginjak kantung berisi emas. 

Kebenaran dari kisah ini tentu masih menjadi pertanyaan sampai sekarang, kisah ini merupakan salah satu contoh dari sejarah sebagai kisah.


D.CONTOH SEJARAH SEBAGAI SENI

Ciri-ciri sejarah sebagai seni ada empat, yakni intuisi, emosi, imajinasi dan gaya bahasa. Dari ciri tersebut dapat diambil Contoh Sejarah Sebagai Seni sebagai berikut:

1. Tarian Tradisional

Contoh pertama sejarah sebagai seni adalah tarian tradisional. Jika kita amati secara teliti, nilai yang terkandung dalam tarian tradisional / tarian adat tidak hanya sebagai hiburan atau kesenian saja, tetapi ada unsur sejarah didalamnya. Dalam tarian tradisional yang biasa kita lihat, terkandung unsur-unsur emosi, imajinasi, intuisi dan gaya bahasa.

 2. Seni Patung

Contoh sejarah sebagai seni yang kedua yakni seni patung. Beberapa peninggalan sejarah yang ada di Indonesia dibuat dengan perwujudan patung. Patung tersebut memiliki keindahan dalam bentuknya, tetapi didalamnya juga terkandung unsur-unsur sejarah. Oleh karena itu patung termasuk kedalam contoh sejarah sebagai seni.

3. Seni Pahat

Seni pahat merupakan salah satu contoh dari sejarah sebagai seni. Seni pahat bisa kita jumpai pada beberapa peninggalan sejarah yang berupa candi-candi maupun arca. Seni pahat dibuat dalam bentuk tiga dimensi biasanya berupa relief-relief gambar hewan maupun lainnya. Untuk mempelajari dan menelitinya dibutuhkan imajinasi dan emosi di dalamnya.

4. Seni Arsitektur

Seni Arsitektur merupakan contoh sejarah sebagai seni . Seni arsitektur terdiri dari candi, keraton, benteng, rumah adat, dan bangunan keagamaan lain. Bangunan tersebut memiliki nilai seni, sehingga kita membutuhkan imajinasi dan emosi untuk mengamati dan meneliti mengenai fungsi dan kegunaan bangunan seni arsitektur tersebut. 

5. Seni sastra

Seni sastra merupakan contoh sejarah sebagai seni yang didalam nya terdapat tulisan dengan adanya gaya bahasa, emosi, intuisi dan imajinatif sehingga membuat banyak orang tertarik untuk membaca

6. Pakaian Adat

Pakaian adat merupakan contoh terakhir sejarah sebagai seni dalam artikel ini. Pakaian adat merupakan pakaian yang menjadi simbol suatu daerah tertentu. Pakaian tersebut mengandung unsur seni dan unsur sejarah didalamnya. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki pakaian adat masing-masing, pakaian tersebut merupakan warisan sejarah dari pendahulunya/nenek moyangnya zaman dahulu.

                                                                                -  FH-


Selasa, 22 September 2020

PERANAN ILMU SEJARAH DALAM MASYARAKAT INDONESIA

 

BY. HARNAC FH

                                                                    BAB I

                                                            PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang

            Presiden Republik Indonesia menyatakan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah bangsanya. Agar suatu bangsa atau masyarakat menghargai sejarahnya, terlebih dahulu mengetahui sejarah bangsanya tersebut.  Salah satu cara dapat menghargainya dengan mempelajari ilmu sejarah, yang diperoleh melalui jalur pendidikan maupun non pendidikan yang kemudian menerapkannya didalam bangsa, masyarakat atau diri pribadi sendiri.

            Bumi yang sangat luas dijagat raya ini memiliki banyak Negara yang mendiaminya, baik negara yang besar maupun negara yang kecil. Setiap Negara didiami oleh suku bangsa yang beraneka ragam, dan suku bangsa ini memiliki sejarahnya sendiri yang kemudian menjadi satu kesatuan dengan Negara / bangsa tersebut.

            Namun seluruh bangsa atau masyarakat yang mendiami suatu Negara hanya sebagian kecil yang mengerti dan memahami sejarah bangsanya / negaranya yang disebabkan kurangnya informasi dan minat tentang sejarah bangsanya. Oleh karena hal itulah diperlukan ilmu sejarah.

            Hal itulah yang menyebabkan penyusun mengambil judul makalah tentang “ Peranan Ilmu Sejarah dalam Kehidupan Masyarakat di Indonesia


B.Tujuan, Manfaat dan Sasaran

1.  Tujuan

            Adapun tujuan penulis membuat makalah ini adalah sebagai berikut :

a.Untuk mengetahui perkembangan ilmu sejarah.

b.Untuk mengetahui kegunaan mempelajari ilmu sejarah.

c.Untuk mengetahui peranan ilmu sejarah dalam  kehidupan masyarakat di Indonesia


2.  Manfaat

            Sekiranya ada manfaat yang dapat diambil dari hasil penulisan makalah ini bagi kepentingan kehidupan masyarakat. Adapun manfaat yang diharapkan penulis adalah :

a.Dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai perkembangan ilmu sejarah yang ada.

b.Dapat menjadi informasi yang berguna bagi kalangan masyarakat luas tentang peranan ilmu sejarah dalam kehidupan masyarakat Indonesia

c.Dapat menjadi bahan perbandingan dan tambahan literature bagi semua kalangan yang berada dilingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolah yang ingin menulis masalah yang sama.


3.  Sasaran

            Makalah ini ditujukan kepada seluruh masyarakat dikalangan dunia pendidikan maupun diluar dunia pendidikan. Baik guru, siswa maupun pihak lain yang ingin mengetahui peranan ilmu sejarah dalam kehidupan masyarakat di Indonesia.


                                                                    BAB  II

                                            GAMBARAN UMUM ILMU SEJARAH


A.Pengertian Ilmu Sejarah

            Istilah sejarah yang dipakai dalam pelajaran sejarah di Indonesia diperoleh dari bahasa Arab yaitu Syajaratun, yang bearti pohon. Hal ini dikaitkan karena sejarah dengan pohon diartikan sama yaitu suatu proses yang berkembang dari tingkat yang sederhana sekali menuju ketingkat yang lebih tinggi dan kompleks.

            Beberapa pengertian sejarah menurut   para ahli sejarawan yaitu antara lain sebagai berikut :

a.Herodotus, menurutnya “ sejarah tidak berkembang kearah depan dengan tujuan pasti,melainkan bergerak seperti garis lingkaran yang tinggi rendahnya diakibatkan oleh keadaan manusia.”

b.Ibnu Khaldun, menyatakan bahwa sejarah “ catatan tentang masyarakat umat manusia atau peradaban dunia dan tentang perubahan – perubahan yang terjadi pada watak masyarakat itu.”

c.W.J.W. Poerwadarminta, menyatakan sejarah “ silsilah, asal – usul ; kejadian dan peristiwa yang benar – benar terjadi pada masa lampau.”

d.R.Moh.Ali, menyatakan sejarah” sejumlah perubahan – perubahan, kejadian – kejadian dan peristiwa – peristiwa yang merupakan realitas tersebut ; ilmu yang bertugas menyelidiki perubahan – perubahan, kejadian – kejadian dan peristiwa yang merupakan realitas tersebut.”

e.Prof. H.Moh. Yamin, SH, menyatakan sejarah “ suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan

            Bila disimpulkan sejarah adalah kejadian – kejadian atau peristiwa – peristiwa pada masa lampau dalam kehidupan manusia. Sedangkan Ilmu sejarah tersebut adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa – peristiwa atau kejadian – kejadian pada masa lampau dalam kehidupan manusia yang disusun secara sistematis berdasarkan bukti dan fakta yang ada.

            Namun tidak semua peristiwa dalam kehidupan manusia atau masyarkat dapat digolongkan peristiwa sejarah yang kemudian dimasukkan kedalam bagian ilmu sejarah yang akan dipelajari.

            Ciri – ciri peristiwa sejarah tersebut harus abadi, unik dan memberi pengaruh besar terhadap bangsa / masyarakat yang mendiami suatu Negara khususnya bangsa Indonesia.

 

B.  Ilmu Sejarah dalam Kajian Islam

            Sejarah ataupun ilmu sejarah merupakan salah satu ilmu yang penting dan berjaya masa keemasan Islam.   Hal itu dapat dibuktikan didalam Al Qur’an   dan    terjemahannya 

 ( yayasan penyelenggara penterdjemah / pentafsir Al Qur’an:1970:124 ) menyatakan bahwa :

“ Ilmu – ilmu pada masa keemasan Islam dapat digolongkan menjadi empat, yaitu: 

1.Ilmu bahasa Arab

2.Ilmu syariat

3.Sejarah

4.Al hikmah dan filsafat ( ilmu – ilmu selain bahasa dan agama ). “

            Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa pentingnya peranan ilmu sejarah dalam kehidupan masyarakat untuk dipelajari, dimengerti dan dipahami.

            Didalam Al Qur’an banyak dijumpai ayat – ayat yang berbicara peristiwa masa lalu tentang orang – orang Yahudi, Nasrani, Shabiin dan Madyusi serta juga terdapat hal – hal tentang kejadian – kejadian yang penting dalam Islam, seperti peperangan badar, uhud, perdamaian hudaibiyah dan lain – lain.

            Didalam ajaran agama Islam banyak sekali histories ( sejarah ) yang membicarakan peristiwa yang terjadi dan disebutkan dalam ayat – ayat Al Qur’an.  Salah satu contoh ayat – ayat yang berbicara tentang peristiwa masa lalu yaitu ayat yang artinya :

 “ Dan telah kami binasakan kaum Nuh tatkala mereka mendustakan rasul – rasul. Kami tenggelamkan mereka dan kami jadikan ( cerita )mereka itu pelajaran bagi manusia. Dan kami telah menyediakan bagi orang – orang zalim berupa azab yang pedih; ( kami binasakan ) kaum ‘Ad dan Tsamud dan pendudukan Rass dan banyak ( lagi ) generasi – generasi diantara kaum tersebut. Dan kami jadikan bagi masing – masing mereka tamsil ibarat ; dan masing – masing mereka itu benar – benar telah kami binasakan dengan sehancur – hancurnya ( Q.S.Al Furqan 37 – 39 ).

            Kesemuanya ayat – ayat Al Qur’an yang menggambarkan sejarah tiap – tiap umat lengkap dengan kebudayaannya, peradaban, bangunan, politik, kekuatan militer serta kemajuan teknologinya memberikan dorongan ( motivasi ) kepada umat Islam untuk mempelajari sejarah perkembangan ilmu pengetahuan maupun sejarah Islam, dengan metodologi baru dalam mengukur nilai sejarah suatu umat atau bangsa.

            Adapun tokoh – tokoh Islam yang merupakan ahli sejarah yaitu antara lain sebagai berikut :

a.Periode pertama

-Urwah bin Zubair

-Aban bin Utsman bin Affan

-Wahab bin Munabbih

-Syarahbil bin Sa’ad

b.Periode kedua

-Ibnu Syihab Az-Zuhri

-Ashim bin ‘Amr bin Qatadah

-Abdullah bin Abubakar

c.Periode ketiga

-Musa bin ‘ Aqabah

-Mu’ammar bin Rasyid

-Muhammad bin Ishaq

-Al – Waqidi

-Ibnu Hisyam

d.Periode keempat, membahas tentang fasal – fasal mengenai khalifah

-Abu Michnaf bin Yahya

-Saif bin Umar Al-Kufi

-Ali bin Muhammad Al Mada-ini

-Zubair bin Bakkar

e.Periode kelima, ahli sejarah yang bukan berasal dari orang Arab namun telah memeluk agama Islam

-Muhammad bin Djarir Ath Thabari

-Abu Hasan Ali Al-Mas’udi

-Ibnu Maskawaih

-Ishaq bin Jazid

-Ibnu Chillikan

-Izzuudin Ibnul Atsir

-Ibnu Chaldun

            Bagi ahli sejarah Islam kejadian – kejadian pada umat manusia dapat menjadi bahan dasar hukum bagi hubungan antara umat Islam dengan umat lainnnya, sehingga mereka menbuat tulisan yang berhubungan dengan kehidupan manusia.


C.   Kegunaan Ilmu Sejarah

            Ilmu sejarah sangat berguna bagi masyarakat luas, Karena dapat memberi manfaat bagi bangsa atau masyarakat Indonesia khususnya setelah mempelajarinya.

            Beberapa kegunaan / manfaat mempelajari ilmu sejarah yaitu sebagai berikut :

a.Memberikan kesadaran waktu

b.Memberi pelajaran / sarana edukatif sebagai bekal kehidupan masa depan 

c.Memberikan ketegasan indentitas nasional dan kepribadian suatu bangsa

d.Sebagai sumber inspirasi yang dapat dijadikan pedoman didalam kehidupan selanjutnya, dimana generasi berikutnya akan lebih hati –hati dan tidak akan kehilangan jejak arah.

e.Sebagai sarana rekreatif( hiburan ), dengan adanya jejak yang ditinggalkan oleh pendahulunya dalam bentuk benda, tulisan, bangunan – bangunan sejarah dapat dilihat atau dikunjungi ditempat berada benda bersejarah tersebut.

            Dari hal diatas, dapat disimpulkan dengan belajar sejarah / ilmu sejarah memberi kegunaan / manfaat sangat besar, dimana suatu masyarakat dapat mengetahui kehidupan masyarakat terdahulu. Hal ini pun menjadi pedoman bagi suatu bangsa atau masyarakat di Indonesia khususnya untuk melangkah pada kehidupan dimasa kini dan masa yang akan datang.


D.   Peranan Ilmu Sejarah

            Ilmu sejarah adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang peristiwa – peristiwa pada masa lampau dalam kehidupan manusia yang disusun secara sistematis berdasarkan bukti dan fakta yang ada. Hal ini sudah pasti mencatat kejadian – kejadian atau peristiwa – peristiwa dari satu masa ke masa lainnya, dan dengan terus berusaha menggali sumber – sumber sejarah dengan tujuan mengetahui kehidupan bangsanya dimasa depan.

            Walaupun tidak semua masyarakat atau bangsa yang hidup pada masa lalu meninggalkan peninggalannya secara tertulis yang dapat disampaikan pada generasi penerusnya. Namun tetap dapat dituangkan dalam ilmu sejarah yang dapat kita pelajari

            Oleh karena hal diataslah, Ilmu sejarah atau sejarah itu sendiri menjadi sangat penting peranannya dalam kehidupan masyarakat, karena ilmu sejarah yang dipelajari melalui pendidikan atau dari berbagai tulisan sejarah tersebut menjadi penghubung generasi sekarang ke generasi terdahulu yang mendiami suatu wilayah Indonesia khususnya. Dan dapat menimbulkan rasa nasionalisme yang tinggi terhadap bangsanya.

            Generasi sekarang dengan mendapatkan informasi menjadi mengetahui dan memahami peristiwa – peristiwa lalu, sehingga dapat menentukan dan mengambil sikap dan langkah – langkah kehidupannya menuju masa depan yaitu masa depan yang lebih baik dari kehidupan lalu sebagai masyarakat.

            Makanya presiden Republik Indonesia yang pertama didalam pidatonya berpesan untuk seluruh rakyat Indonesia agar jangan sekali – kali melupan sejarah yang dikenal dengan sebutan “ Jas Merah “. Hal tersebut layak kita lakukan dan kita pahami pentingnya peranan ilmu sejarah dalam kehidupan masyarakat di Indonesia, agar dapat membawa Indonesia tercinta kejenjang Negara yang layak hidup sejahtera, aman dan tentram.



                                                                    BAB III

                                                                P E N U T U P


A.  Kesimpulan

                Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab – bab terdahulu yang telah penulis sajikan maka dapatlah diambil kesimpulan sebagai berikut :

1.Ilmu sejarah adalah suatu ilmu yang mempelajari peristiwa – peristiwa dalam kehidupan manusia yang disusun secara sistematis yang berdasarkan bukti – bukti dan fakta yang ada.

2.Ilmu sejarah merupakan salah satu ilmu yang berjaya masa keemasan Islam

3.Munculnya ahli – ahli sejarah dari kalangan tokoh – tokoh Islam yang terkatogori dalam periode pertama, kedua, ketiga, keempat dan kelima yaitu salah satunya Ibnu chaldun.

4.Bagi ahli – ahli sejarah Islam, kejadian – kejadian dalam kehidupan umat manusia dapat menjadi bahan dasar hukum bagi hubungan antara umat Islam dengan umat lainnnya, sehingga mereka menbuat tulisan yang berhubungan dengan kehidupan manusia.

5.kegunaan mempelajari ilmu sejarah :

a.Memberikan kesadaran waktu

b.Memberi pelajaran / sarana edukatif sebagai bekal kehidupan masa depan 

c.Memberikan ketegasan indentitas nasional dan kepribadian suatu bangsa

d.Sebagai sumber inspirasi yang dapat dijadikan pedoman didalam kehidupan selanjutnya, dimana generasi berikutnya akan lebih hati –hati dan tidak akan kehilangan jejak arah.

e.Sebagai sarana rekreatif( hiburan ), dengan adanya jejak yang ditinggalkan oleh pendahulunya dalam bentuk benda, tulisan, bangunan – bangunan sejarah dapat dilihat atau dikunjungi ditempat berada benda bersejarah tersebut

6.Peranan ilmu sejarah sangat penting dalam masyarakat yaitu menjadi penghubung antara generasi sekarang ke generasi terdahulunya dan dapat menjadi pedoman untuk melangkah kedepan yang lebih baik.


B.    Saran – saran 

            Dengan selesainya pembahasan makalah yang penulis lakukan maka sampailah penulis pada saran – saran yang diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi kita, sehingga makalah ini mempunyai makna yang lebih besar lagi. Saran – saran yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1.Bagi semua kalangan masyarakat baik dalam lingkungan sekolah maupun diluar sekolah mempelajari sejarah yang telah tertuang dalam ilmu sejarah dalam bentuk tulisan- tulisan sejarah dengan minat yang besar agar dapat memutuskan sikap yang akan diambil kedepan dengan lebih baik.

2.Bagi pengajar ilmu sejarah khususnya agar memberi pengajaran ilmu sejarah lebih dinamis dan semangat sehingga pengajaran ilmu sejarah bagi anak didik tidak mononton dan membosankan sehingga anak didik mengerti besarnya peranan ilmu sejarah dalam kehidupan masyarkat di Indonesia.

3.Bagi pihak pengelola pendidikan agar menambah literature bacaan atau tulisan – tulisan mengenai sejarah agar dapat menambah pengetahuan tentang yang termasuk kajian  ilmu sejarah itu sendiri.



                                                        DAFTAR PUSTAKA



Departemen Agama RI. 1994. Pendidikan agama Islam untuk siswa SMU kelas III.Jakarta. 

Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam.

Departeman Agama RI.  2004.   Panduan  Penulisan  Karya   Tulis  /  Karya   Ilmiah  Guru 

Pendidikan Agama Islam ( edisi revisi ). Jakarta. Direktorat Jenderal Pembinaan kelembagaan Agama Islam.

Abu ahmadi,H, Drs dan Soepardjo,Drs. 1996.    Pendidikan  Agama  Islam  untuk  kelas 3. 

Solo. PT. Tiga Serangkai

I wayan badrika. 2006. Sejarah untuk SMA kelas x. Jakarta. Erlangga

Yayasan penyelenggara penterdjemah / pentafsir Al Qur’an.  1970.  Al Qur’an  dan          -                

Terdjemahnya. Djakarta. Jamunu.


PERKEMBANGAN KEHIDUPAN POLITIK DAN EKONOMI BANGSA INDONESIA MASA AWAL KEMERDEKAAN SAMPAI MASA DEMOKRASI LIBERAL

 PERKEMBANGAN KEHIDUPAN POLITIK DAN EKONOMI BANGSA INDONESIA PADA                     MASA AWAL KEMERDEKAAN SAMPAI MASA DEMOKRASI LIBERAL

BY. Harnac fh




A.  AWAL KEMERDEKAAN ( 1945 – 1950 )


1. KEHIDUPAN POLITIK

Setelah peristiwa Proklamasi yang menjadi pertanda Kemerdekaan Indonesia, tentu saja banyak perubahan dan perkembangan yang terjadi pada politik Indonesia. Namun meskipun begitu, kondisi politik belum juga stabil di awal-awal kemerdekaan Indonesia. 

Faktor yang menyebabkan ketidakstabilan dari politik serta pemerintahan di Indonesia, antara lain adalah:

Faktor Internal

  • Persaingan diantara partai politik yang satu dengan lainnya, terutama dalam hal perbedaan ideologi. Sehingga menjadi pengaruh yang cukup besar di dalam pemerintahan Indonesia. 
  • Gangguan keamanan yang berasal dari dalam negeri.
  • Negara Indonesia masih mencari permasalahan hukum di Indonesia mana yang sering diterapkan dalam pemerintahan sehingga seringkali mengalami perubahan sistem.

Faktor Eksternal

  • Datangnya bangsa Inggris yang berbarengan dengan NICA yang ingin menjajah kembali bangsa Belanda. Sehingga menimbulkan beberapa perperangan di beberapa daerah.
  • Status Jepang yang masih mempertahankan status quo di wilayah Indonesia hingga beberapa sekutu datang ke Indonesia.

        Kehidupan politik diawal kemerdekaan dimulai dengan pelaksanaan sidang PPKI 1,2 dan 3 dengan membuat perlengkapan negara dinulai dengan Pengesahan UUD 1945 dan pemilihan presiden dan wakil presiden yang tertuang dalam hasil sidang PPKI pertama tanggal 18 Agustus 1945.

Kemudian kehidupan politik mengalami perkembangan seperti :

1. Perubahan Sistem Presidensial Ke Bentuk Parlementer ( 3 November 1945 )

2. Hubungan Antara Keragaman Ideologi Dan Pembentukan Lembaga Kepresidenan ( 2 September 1945 )

3. KNIP dengan Lembaga Pemerintahan ( 14 Oktober 1945 )

4. Pembentukan Alat Kelengkapan Keamanan Negara ( 5 Oktober 1945 – 7 Juni 1947 )

5. Perpindahan Ibukota Negara ( Awal di Tahun 1946 )

6. Politik Luar Negeri 

2.  KEHIDUPAN EKONOMI

Pada awal kemerdekaan ekonomi nasional sangat buruk, hal ini disebabkan oleh :

1.Peredaran uang pendudukan Jepang yang tidak terkendali sehingga terjadi inflasi.

2.Belum memiliki alat pembayaran yang sah sehingga ada tiga mata uang yang digunakan, yaitu : Mata Uang De Javanesche Bank, Mata Uang Pemerintah Hindia-Belanda, dan Mata Uang Pendudukan Jepang.

3.Kas negara dalam keadaan kosong, pajak dan bea masuk sangat minim.

4.Hasil produksi pertanian sulit di ekspor.

5.Belanda mengadakan blokade ekonomi terhadap Pemerintah Indonesia.

Untuk mengatasi ekonomi yang sangat buruk tersebut, pemerintah mengambil kebijakan sebagai berikut :

  • Mengeluarkan Undang-Undang No.17 Tahun 1946 tentang penggunaan Oeang Republik Indonesia(ORI) dan berlaku sejak 25 Oktober 1946. Tujuannya selain sebagai alat tukar resmi di seluruh wilayah Republik Indonesia, juga untuk menggantikan ketiga jenis mata uang yang beredar sebelumnya. Kemudian pada 5 Juli 1946 dikeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1946 tentang Pendirian Bank Nasional Indonesia yang nantinya berkedudukan di Yogyakarta dengan Margono Djoyohadikusumo sebagai direkturnya yang pertama.
  • Ir.Soerahman (Menteri Keuangan saat itu) melaksanakan program “Pinjaman Nasional”.
  • Menghapus sistem ekonomi autharki lokal warisan penjajahan Jepang dan kemudian diganti dengan sistem ekonomi sentralisasi.
  • Dikeluarkannya Plan Kasimo dari I.J.Kasimo Menteri Persediaan Makanan Rakyat yang berisi : Memperbanyak kebun bbit dan padi unggul, mencegah hewan pertanian untuk disembelih, penanaman kembali tanah kosong, pemindahan penduduk Jawa ke Sumatera.
  • Dibentuk Badan Pengawasan Makanan Rakyat (BPMR) yang kemudian diubah menjad Badan Persediaan dan Pembagian Bahan Makanan (BPPBM), dengan tujuan untuk mengawasi penyaluran bahan makanan rakyat.
  • Mengaktifkan kembali pihak swasta dalam bidang perekonomian.


B.  MASA LIBERAL ( 1950 – 1959 )

1.  KEHIDUPAN POLITIK

keadaan politik pada masa demokrasi ditandai dengan :

a.Pergantian kabinet

Keadaan politik pada masa demokrasi liberal pertama dan yang paling mudah dilihat adalah adanya banyak pergantian kabinet selama masa demokrasi liberal dari tahun 1950 – 1959. Kabinet menjadi bagian dari sistem pemerintahan parlementer yang ditetapkan. Selama masa demokrasi liberial ada 7 kabinet yang pernah terbentuk diantaranya kabinet Natsir, kabinet Sukiman, kabinet Wilopo, kabinet Alisostroamidjoyo I, kabinet Burhanuddin Harahap, kabinet Alisostroamidjoyo II, kabinet Djuanda. Seringnya berganti kabinet tersebut menjadikan strategi pemerintahan dan tujuan demokrasi liberal tidak berjalan dengan baik karena setiap kabinet memiliki pemikiran tersendiri.

b.Sistem mulitpartai

Pada masa pemerintahan demokrasi liberal ada kebebasan individu menjadikan salah satu dasar munculnya banyak partai di Indonesia yang sebenarnya warisan dari penerapan partai tahun tahun sebelumnya. Sistem kerpartaian ini diawali sejak lama ketika Presiden Soekarno mengumumkan PNI sebagai partai tunggal kemudiaan diikut dengan keputusan wakil Presiden Moh. Hatta  tanggal 3 november 1945 tentang pendirian partai politik dan mengesahkan 10 partai diantaranya seperti Masyumi, PNI, PSI, PKI, PBI, PRJ, Parkindo, PRS, Permai,PKRI  akhir nya bermunculan partai politik lainnya untuk ikut dalam pemilu tahun 1955.

c.Pemilu 1955

Pada saat penerapan demokrasi liberal di Indonesia, salah satu yang paling mencolok terkait keadaan politik masa itu adalah pelaksanaan pemilu 1955 yang banyak dikatakan sukses. Pemilu 1955 dilaksanakan untuk memilih anggota DPR( 29 September 1955) dan anggota konstituante ( 15 desember 1955 )yang berlansung dalam dua tahapan. Pemilu 1955 menghasilkan 5 parpol terkuat diantaranya PNI, Masyumi, NU, PKI, dan PSII. Dan pemilu pertama ini berlangsung pada masa kabinet Burhanuddin Harahap.

d.Kegagalan Konstituante

Keadaan politik lain yang terlihat dalam masa demokrasi liberal adalah terjadinya banyak gesekan antar partai yang memiliki kepentingan masing masing. Kondisi gesekan antar partai tersebut menjadi salah satu alasan kegagalan konstituante dalam tugasnya. Konstituante yang ditugasi untuk merumuskan UUD baru tidak mampu menjalankan tugasnya bukan karena gesekan antar partai yang menimbulkan banyak perselisihan saja namun juga karena adanya desakan yang kuat untuk kembali pada UUD 1945. Konstituante akhirnya dibubarkan pada tahun 1959 melalui dekrit presiden Soekarno. Dan dekrit Presiden 5 juli 1959 tersebut sebagai tanda berakhirnya pemerintahan masa demokrasi liberal dan memasuki pemerintahan demokrasi terpimpin.


2  .KEHIDUPAN EKONOMI

Permasalahan Ekonomi pada Masa Demokrasi Liberal, yaitu :

  • Permasalahan dalam jangka pendek, yakni pemerintah wajib mengurangi jumlah uang yang beredar dan memperbaiki kenaikan biaya hidup akibat dari permasalahan politik masa demokrasi liberal
  • Permasalahan dalam jangka panjang, yakni pertambahan penduduk yang tak terkendali dan tingkat kesejahteraan penduduk yang relatif rendah.

 Kebijakan pemerintah untuk mengatasi permasalahan ekonomi pada masa Demokrasi Liberal  adalah:

a. Gerakan Benteng

  • Dikemukakan oleh Soemitro Djojohadikusumo.
  • Kebijakan diawali pada April 1950, yaitu:

  1. Memberikan pertolongan kepada pengusaha Pribumi supaya mereka berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi  nasional. Bantuan tersebut berwujud bimbingan konkret atau bantuan kredit.
  2. Mendirikan kewirausahaan Pribumi supaya mampu membentengi perekonomian Indonesia yang baru saja merdeka.

b. Gunting Syafruddin

  • Dikemukakan oleh Syafruddin Prawiranegara.
  • Kebijakan diawali pada 15 Maret 1950 dengan pemotongan nilai uang/sanering

c. Nasionalisasi De Javasche Bank 

  • Kebijakan ini yang berlaku adalah perubahan status De Javasche Bank     menjadi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Sirkulasi yang Diumumkan pada tanggal 15 Desember 1951 menurut UU no. 24 Tahun 1951. (Sekarang gedung ini dijadikan meseum Bank Indonesia di kota tua Jakarta)

d. Pembentukan Biro Perancang Negara

  • Diciptakan pada masa Kabinet Ali Sastroamidjojo I.
  • Bertugas merancang pembangunan jangka pendek sehingga hasilnya belum bisa dinikmati langsung oleh masyarakat.
  • Dampak tidak adanya stabilitas/keseimbangan politik karena masa kabinet yang terlalu singkat menyebabkan penurunan drastis ekonomi, inflasi dan lambatnya pelaksanaan pembangunan.

e. Sistem Ekonomi Ali Baba

  • Diprakarsai langsung oleh Iskak Tjokroadisurjo, seorang Menteri Perekonomian pada masa Kabinet Ali Sastroamidjojo I.
  • Kebijakan yang dilaksanakan, yaitu mendorong berkembangnya pengusaha swasta nasional pribumi dalam berusaha merombak ekonomi kolonial berubah menjadi ekonomi nasional. Langkah yang diambil, yaitu:

  1. Mewajibkan pengusaha asing yang beroperasi di Indonesia untuk memberikan pelatihan dan tanggung jawab kepada TKI supaya bisa menduduki jabatan staf.
  2. Membangun perusahaan negara.
  3. Menyediakan fasilitas kredit.
  4. Memberikan lisensi untuk perusahaan swasta nasional.


                                -SEKIAN DAN TERIMA KASIH-

                                                                -FH-

PERKEMBANGAN KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN

 PERKEMBANGAN KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN

BY.HARNACFH 


 A. PENGERTIAN

        Demokrasi terpimpin adalah sistem demokrasi dimana seluruh keputusan serta pemikiran berpusat pada pemimpin negara. Dan Hal ini lah yang berlangsung  di Indonesia  yang seharusnya demokrasi terpimpin dijalankan sesuai dengan UUD 1945 dimana kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan. Demokrasi terpimpin di Indonesia berlangsung pada tahun 1959 – 1966. 

B. PELAKSANAAN

        Pelaksanaan Demokrasi Terpimpin di Indonesia ditandai dengan munculnya Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959 yang berisikan:

1. Bubarkan dewan Konstituante

2. Tidak berlakunya UUDS 1950 dan berlakunya kembali UUD 1945

3. Pembentukan DPAS DAN MPRS

Demokrasi terpimpin di Indonesia ini berlangsung pada tahun 1959 – 1966. Dan berbentuk kabinet Presidensial.

C. LATAR BELAKANG DITERAPKAN DEMOKRASI TERPIMPIN

Beberapa hal yang melatarbelakang pergantian penerapan demokrasi di Indonesia yang dari demokrasi Liberal diganti dengan Demokrasi Terpimpin yaitu :

1. Gagalnya dewan konstituante

2. Banyaknya gerakan separatisme

3. Pembangunan ekonomi tersendat akibat silih berganti kabinet


D. CIRI – CIRI DEMOKRASI TERPIMPIN

Beberapa hal yang masuk kedalam ciri-ciri Demokrasi Terpimpin yaitu:

1. Dominasi Presiden yang sangat tinggi

2. Peran parpol terbatas

3. Tidak berfungsinya lembaga tertinggi dan tinggi negara

4. Makin besarnya peran ABRI sebagai unsur sosial politik

5. Paham komunisme semakin berkembang

E. KEBIJAKAN – KEBIJAKAN MASA DEMOKRASI TERPIMPIN

1. POLITIK

Pembentukan lembaga – lembaga negara(MPRS,DPAS,DPR-GR)

Pembentukan Front Nasional

Pembentukan Kabinet kerja

Penerapan NASAKOM

Penerapan RESOPIM

Penerapan MANIPOL-USDEK

Penerapan politik Mercusuar

Dibubarkannya partai Masyumi dan PSI

Politik konfrontasi dengan Malaysia

Penerapan poros Jakarta-Phom Penh- Hanoi-Pyong Yang

Keluar dari anggota PBB


2. EKONOMI

Pelaksanaan sistem Ekonomi Terpimpin

Pembentukan Badan Perancang Pembangunan Nasional

Penurunan nilai mata uang ( Devaluasi )

Deklarasi Ekonomi


F. AKHIR DARI MASA DEMOKRASI TERPIMPIN

Berakhirnya pemerintahan masa Demokrasi Terpimpin Di Indonesia diawali dengan adanya Gerakan pemberontakan 30 S / PKI tahun 1965. Pemerintahan saat itu tidak berhasil mengatasi dengan cepat masalah G 30 S/PKI dan semakin menambah amarah rakyat sehingga muncul sosok yang ditugaskan untuk menstabilkan negara yang kacau dengan diberikan surat kuasa yang dikenal dengan istilah SUPERSEMAR. Dengan keluarnya surat kuasa tersebut menandakan berakhirnya kekuasaan Soekarno secara mutlak karena surat tersebut menjadi legitimasi Soeharto menjadi pimpinan nomor satu di Indonesia. Dan Indonesia pun meninggalkan masa Demokrasi Terpimpin dan memasuki babak baru pemerintahan yang dikenal dengan istilah pemerintahan ORDE BARU.

                                        - SEKIAN TERIMA KASIH –

                                                       FH


PENTINGNYA SUMBER SEJARAH BAGI PENELITIAN SEJARAH

 BY. HARNAC contoh sumber sejarah  berupa benda bangunan masjid( gapura menara masjid kudus)           Dalam penelitian dan penulisan sejara...